Tasawuf Akhlaqi & Amali
Tasawuf akhlaqi dan amali termasuk jenis tasawuf sunni. Perbedaannya terletak pada penekanan orientasinya, tasawuf akhlaqi lebih menekankan pembinaan mental melalui pengendalian nafsu dengan maksud mendekatkan diri pada Tuhan. Sedangkan tasawuf amali lebih menekankan pada pembinaan moral dalam upaya mendekatkan diri kepada Tuhan.
Dalam tasawuf akhlaqi memiliki beberapa ajaran :
1. Takhalli
Adalah mengosongkan diri dari sifat-sifat tercela, dari maksiat lahir dan maksiat batin
2. Tahalli
Adalah menghiasi diri pribadi dengan kebaikan dan kebajikan, taat atas segala yang diajarkan agama.
3. Tajalli
Adalah tahap yang dapat ditempuh oleh seorang hamba ketika ia sudah mampu melalui tahap Takhalli dan Tahalli.
Sedangkan dalam tasawuf amali terdapat beberapa ajaran :
1. Iman atau aqidah
Iman atau aqidah merupakan prinsip keyakinan yang paling fundamental
2. Islam atau syari’ah
Adalah peraturan Tuhan yang harus dipatuhi oleh setiap muslim.
3. Ihsan
Ihsan merupakan ajaran tentang rasa penghayatan akan hadirnya Tuhan dalam kehidupan seseorang.
Tokoh-tokoh tasawuf akhlaqi
1. Hasan Al-Basri
Beliau berpandangan tasawuf merupakan ajaran untuk menanamkan rasa takut kepada Allah SWT di dalam diri setiap hamba.
2. Al-Muhasibi (165 H-243 H)
Beliau lahir di Basrah, Irak pada tahun 165 Hijriyah. Beliau berpendapat bahawa ada 3 hal yang perlu ditekankan untuk membersihkan jiwa dan untuk mencapai jalan keselamatan, yaitu ma’rifat, khauf, dan raja’.
3. Al-Qusyairi (376 H-465 H)
Ajaran tasawuf beliau di dasarkan pada Ahlusunnah Wal Jama’ah yang berlandaskan ketauhidan. 4. Al-Ghazali (450 H-505 H)
4.Al-Ghazali berupaya mengembalikan ajaran tasawuf yang sesuai syariat agama Islam, berpedoman Al-Qur’an dan Sunnah. Beliau lebih menekankan pada pendidikan moral, dianjurkan memperdalam ilmu aqidah dan syariat terlebih dahulu sebelum mempelajari ketasawufan.
Tokoh-tokoh tasawuf amali
1. Hasan Al-Basri (21 H-110 H)
Beliau lahir di Madinah tahun 21 Hijriyah. Prinsip ajaran tasawuf Hasan Al-Basri yang paling utama adalah bersikap zuhud pada dunia, berbuat Khauf (rasa takut) dan Raja’ (pengharapan) maksudnya merasa takut akan siksa Allah SWT dan memohon ampun atas segala dosa.
2. Robi’ah Al-Adawiyah (96 H-185 H)
Beliau lahir di Basrah pada tahun 96 Hijriyah. Konsep dari ajaran tasawuf Robi’ah Al-Adawiyah berfokus pada al-Hubb (cinta) kepada Allah SWT.dari tafsir Abu Thalib Al-Milky yang dimaksud al-Hubb di sini adalah cinta yang timbul karena yang nikmat kebaikan yang diberikan kepada Allah SWT.
3. Dzun Nun Al-Misri (180 H-246 H)
Beliau lahir pada tahun 180 Hijriyah. Konsep tasawuf beliau menonjolkan tentang makrifat.
Kesimpulan :
Dari penjelasan saya di atas dapat disimpulkan bahwa tasawuf akhlaki lebih menerkankan pada pembinaan mental melalui pengendalian nafsu dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedangkan tasawuf amali, lebih menekankan pada pembinaan moral.
Dalam tasawuf akhlaqi ada beberapa ajaran yakni : Takhalli, Tahali, Tajalli. Tasawuf amali memeiliki beberapa ajaran yakni: Iman, Islam, Ihsan
Tokoh tasawuf amali yaitu Hasan Al-Basri (21 H-110 H), Robi’ah Al-Adawiyah (96 H-185 H), dan Dzun Nun Al-Misri (180 H-246 H). Dan untuk tokoh tasawuf akhlaki yaitu Hasan Al-Basri, Al-Muhasibi (165 H-243 H), Al-Qusyairi (376 H-465 H), dan Al-Ghazali (450 H-505 H).
Sip sip lanjutkan👍
BalasHapus