INDONESIA PRA-ISLAM


Indonesia memiliki sejarah yang begitu panjang. Sebelum islam masuk dan berkembang di indonesia, masyarakat Indonesia memiliki banyak sekali tradisi kebudayaan bahkan kepercayaan yang beragam. Dalam artikel ini kita akan bahas bagaimanna kondisi masyarakat indonesia pra-islam

A. Agama dan Kepercayaan

Masyarakat Indonesia sebelum Islam datang sudah mengenal agama dan kepercayaan. Mereka sudah memeluk agama Hindu, Buddha dan sebagian menganut kepercayaan   Kapitayan. Kapitayan adalah sebuah kepercayaan yang memuja “sanghyang taya”. Dimana doktrin “Tuhan itu tidak berwujud”, dan disebut kan konsep tuhan “tan keno kinoyo ngopo” yang berarti tuhan itu tidak bisa dibayangkan. Kemudian akan dijumpai titik temu bagaimana orang jawa dengan mudah menerima Islam, karena konsep ketuhanannya hampir sama.

Para orientalis mengklasifikasikan kepercayaan nenek moyang Indonesia yaitu animism dan dinamisme. Percaya pada roh, percaya pada pohon angker.


B. Kondisi Sosial Kemasyarakatan (Hindu Buddha): 

Kondisi sosial kemasyarakatan secara umum menganut sistem kasta, diantaranya :

• Brahmana: Brahmana merupakan kasta tertinggi dalam agama Hindu. Dalam tingkatan kasta ini terdapat kalangan atas, kaum pendeta, tokoh agama, sarjana. Biaya dalam kasta ini sangat tinggi, seperti dalam upacara kematian, pernikahan

• Ksatria: Ksatria merupakan kasta kedua dalam agama Hindu. Dalam tingkatan kasta ini terdapat para prajuit, pejabat, bangsawan. Disebut juga pemegang pemerintahan

• Waisya: Waisya merupakan kasta ketiga dalam agama Hindu. Dalam tingkatan kasta ini terdapat para pedagang, petani, pemilik tanah

• Sudra: Sudra merupakan kasta terakhir dalam agama Hindu. Dalam tingkatan kasta ini terdapat rakyat jelata dan pekerja kasar.


Pada saat itu pemerintahan masih dipegang oleh kerajaan kerajaan di tiap-tiap daerah. Kerajaan Besar sebelum Islam diantaranya :  

• Kerajaan Tarumanegara (358-699 M). 

Kerajaan ini didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman yang memiliki daerah kekuaaan Banten, Jakarta, hingga Cirebon. Kerajaan ini berdiri abad 4 atau 5 masehi yang dibuktikan dalam prasasti Kebonkopi dan CiaruteunKerajaan.

• Sriwijaya (671-1377 M). 

Kerajaan ini merupakan kerajaan terbesar di Nusantara yang berdiri pada abad ke-7 di pulau Sumatera, tepatnya di Palembang, Sumatera Selatan. Pendiri awal kerajaan ini adalah Dapuntahyang Si Jayanasa. Wilayah kekuasaan kerajaan ini adalah Sumatra Selatan, Pulau Bangka, Lampung dan Jambi.

• Kerajaan Bali (914-1430 M).

Kerajaan Bali merupakan istilah untuk serangkaian kerajaan Hindu Buddha yang pernah memerintah di Bali. Di Bali Hindu Budha berkembang pesat, karena pulau Bali merupakan daerah pelarian kerajaan yang ada di Jawa Timur (Majapahit) akibat ekspansi dari kerajaan Islam. Hal ini diketahui karena usai keruntuhan Majapahit, penduduk yang menolak memeluk agama Islam lantas menyebrang ke Bali .

• Kerajaan Singasari (1222-1292 M).

Kerajaan ini merupakan kerajaan yang bercorak Hindu yang berkembang di sekitar kota Malang, Jawa Timur. Tokoh utama dari kerajaan ini adalah Ken Arok, Ken Dedes, Kertanegara, isnuwardhana dan Kertanegara. Masa kejayaan kerajaan Singasari yakni dalam pemerintahan Kertanegara dengan operasi militer “Ekspedisi Pamalayu”.

• Kerajaan Majapahit (1293-1527 M). 

Raja pertama Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya. Puncak kejayaan Kerajaan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dengan gelar Sri Rajasanagarayang berkuasa tahun 1350-1389. Catatan Kitab Negarakertagama kekuasaan Kerajaan Majapahit mencakup Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia Timur. Dalam Kerajaan ini terdapat patih yang sangat terkenal yaitu Patih Gajah Mada.

• Kerajaan Sunda Padjajaran (1042-1482 M).

Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari kerajaan Tarumanegra, Sunda, Galuh, dan Kawali. Wilayah kerajaan Padjajaran mencakup Banten, Jakarta, Bandung, Sukabumi, dan Bogor  Kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan ini sering disebut dengan Kerajaan Mataram Hindu yang berdiri di daerah Madang 1 Bhumi Mataram (Prambanan, Klaten, Jawa Tengah saat ini) pada abad ke-8 Masehi. Peninggalan Kerajaan ini cukup banyak, yaitu Candi Borobudur, Mendut, Prambanan, Plaosan, Gedong Songo, dan Sambi Sari. 


C. Kondisi Politik dan Ekonomi Sebelum Islam: 

Pada abad ke-7 sampai abad ke-12, Sriwijaya mengalami masa kejayaan Memasuki abad ke-13 Sriwijaya menunjukkan tanda-tanda kemunduran. Karena terdapat pungutan pajak bagi kapal dagang yang lewat selat malaka, hal ini sangat merugikan kapal dagang dan pada akhinya mereka tidak lagi lewat selat malaka Kemunduran Sriwijaya diperburuk dengan serangan dari kerajaan Singasari dengan Ekspedisi Pamalayu  Supremasi Kerajaan Singasari dapat diletakkan di bekas daerah pengaruh Sriwijaya di Sumatera  Setelah Singasari berkuasa, muncullah Majapahit sebagai kekuatan kerajaan yang memiliki pengaruh sangat besar  Kemunculan Majapahit semakin memperlemah Sriwijaya  Setelah Sriwijaya runtuh. Kerajaan Majapahit mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dengan patihnya yang terkenal yaitu Gajah Mada  Majapahit mengalami keruntuhan karene faktor internal pada tahun 1478  Peradaban Hindu Buddha sangat berpengaruh pada struktur pembentukan masyarakat di Nusantara. 


D. Sejarah Nusantara ke Indonesia

Jauh sebelum nama Indonesia muncul, Indonesia bernama Nusantara. Nama Nusantara diberikan oleh pujangga Kerajaan Majapahit Pada abad ke-15, Vasco Da Gama, penjelajah dari Portugis menyebut Indonesia dengan Hindia Hal ini karena sesuai dengan letaknya yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Saat Indonesia dikuasai Belanda, namanya Nederlandsch Indie (Hindia Bbelanda) atau Nederlandsch Oost-Indie (Hindia Timur Belanda). Bangsa Belanda datang ke Indonesia pada tahun 1596 di bawahpimpinan Cornelis de Houtman. Pada saat itu semua orang Eropa menyebut Indonesia dengan Nederlandsch Oost-Indie. Pada tahun 1860 Eduard Douwes Dekker dalam bukunya Max Havelaar memberikan nama Insulinade. Nama Indonesia mulai diperkenalkan pertama kali oleh pria asal Skotlandia bernama James Richardson Logan Pada Kongres Pemuda ke-II yang berlangsung 28 Oktober 1928 nama Indonesia mulai melekat. 


Komentar

Postingan Populer