Kerajaan Samudra Pasai

 

Kerjajaan Samudra Pasai

A.      Sejarah Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh Nazimuddin al-Kamil yang merupakan seorang laksamana mesir pada tahun 1270 M. Beliau kemudian mengangkat  Sultan Malik al-Shalih atau Meurah Silu sebagai pemimpin pertama kerajaan Samudra Pasai yang kemudian ia dianggap sebagai pendiri kerajaan Samudra Pasai. Sultan Malik al-Shalih meninggal pada tahun 1297 M.[ Pocut Haslinda Syahrul, Silsilah Raja-raja Islam di Aceh dan Hubungannya Dengan Rajaraja Islam Nusantara,  Kerajaan ini terletak pada dua sungai besar yang terdapat di pantai Utara Aceh, yaitu sungai Peusangan dan sungai Pasai.

Dalam Hikayat Raja-raja disebutkan bahwa kerajaan samudra Pasai telah dikunjungi oleh pelawat-pelawat Asing, seperti Marcopolo yang berkebangsaan Italia, melintasi kawasan ini dalam lawatannya ke Tiongkok yang pada saat itu berada dibawah kekuasaan Kubilai Khan dan Ibnu Batutah seorang musafir Islam yang terkenal asah Maroko. Hal tersebut menjadi bukti bahwa kerajaan Samudra pasai beridir pada abad ke 13. Selain itu keberadaan kuburan batu Samudera Pasai menjadi penguat bukti. Dari nisan itu dapat diketahui bahwa raja pertama kerajaan meninggal pada bulan ramadhan tahun 696 H, yang diperkirakan bertepatan dengan tahun 1297 M.

Urutan-urutan raja yang memerintah di kerajaan Samudra Pasai yakni sebagai berikut:

1.       Sultan Malik al-Shalih

2.       Sultan Muhammad bergelar Malik al-Zahir

3.       Sultan Mahmud Malik al-Zahir

4.       Sultan Mansur Malik al-Zahir

5.       Sultan Ahmad Malik al-Zahir

6.       Sultan Zaid al-Abidin Malik al-Zahir

7.       Sultanah Nahrasiyah

8.       Sultan Sallah Ad-Din

9.       Sultan Abu Zaid Malik al-Zahir

10.   Sultan Mahmud Malik al-Zahir

11.   Sultan Zaid al-Abidin

12.   Sultan Abdullah Malik al-Zahir

13.   Sultan Zaid al-Abidin

B.      Masa Kejayaan

Dalam perkembangannya, kerajaan Samudra Pasai telah berhasil menjadi sebuah kerajaan yang berperadaban tinggi. Hal ini didukung oleh banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti letak lokasinya yang strategis dijalur Selat Malaka sebagai jalur pelayaran tersibuk yang menghubungkan dunia Timur dengan dunia belahan Barat, sehingga Samudra Pasai menjadi pusat perdagangan.

Selain itu, Samudra Pasai juga menjadi pusat perkembangan Islam di Nusantara. Kebanyakan mubalig Islam yang datang ke Jawa dan daerah lain berasal dari Samudra Pasai. Eratnya pengaruh juga terlihat dari sejarah dan latar belakang para Wali Songo

C.      Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai mengalami kemunduran setelah dikarenakan adanya Konflik internal di lingkungan istana disebabkan oleh perebutan kekuasaan antara keturunan Sultan Pasai. Konflik ini telah muncul sejak akhir abad ke-14 Masehi. Konflik internal ini kemudian menyebabkan adanya banyak pemberontakan yang terjadi.

Selain itu Dari faktor eksternal. Kerajaan samudra Pasai diserang oleh kerajaan Majapahit. Penyerangan Majapahit didasarkan atas perlakuan tidak pantas dari Sultan Ahmad Malik Az-Zahir terhadap putri kerajaan Majapahit bernama Raden Galuh Gemerencang. Faktor lain yang menyebabkan kemunduran Kerajaan Samudra Pasai adalah Munculnya kesultanan Malaka pada awal abad ke-15 Masehi mampu melemahkan dominasi sektor perdagangan Samudera Pasai di kawasan selat Malaka serta adanya serangan Portugin di kawasan Malaka.

D.      Peninggalan-Peninggalan

Ada beberapa peninggalan dari Kerajaan Samudra Pasai diantaranya:

1.       Batu nisan makam Sultan Malik as-Sholeh (wafat, 1296), Sultan pertama Samudra Pasai.

2.       pemakaman kuno Kuta Kerang, Beuringin, Bate Ballee, Kota Krueng, Peut Ploh Peut, Pie, Mancang, dan Blang Pria.

3.       Dua koin timah kuno yang berasal dari masa pemerintahan Sultan Malik Al Zahir.

4.       Cakra Donya, pemberian Kaisar Cina kepada Sultan Samudera Pasai yang berupa lonceng yang terbuat dari besi (1409 M)

5.       Prasasti Tamil juga ditemukan 9 di Barus dan Banda Aceh, yang menunjukkan adanya kontak lebih lanjut dengan daerah luar Aceh.


 Kerajaan Demak

A.    Sejarah Kerajaan Demak

Kesultanan Demak atau Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa. Kerajaan Demak berdiri pada awal abad ke-16 Masehi seiring kemunduran Majapahit. Demak sendiri sebelumnya s bernama Bintoro atau Gelagahwangi, yang merupakan daerah kadipaten yang berada dibawah kekuasaan kerajaan majapahit.  Pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah yang merupakan putra Raja Majapahit dan istrinya yang berasal dari China yang menjadi mualaf. Kerajaan Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam di bawah kepemimpinan Raden Patah dengan adanya peran sentral Wali Songo.

B.     Perkembangan

Perkembangan Kerajaan Demak Ketika kekuasaan kerajaan Majapahit melemah, Raden Patah memisahkan diri sebagai bawahan Majapahit pada tahun 1478 dan mendirikan kerajaan Islam Demak.  Kerajaan Demak berkembang menjadi kerajaan maritim yang kuat. Wilayahnya kekuasaannya meliputi sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Bahkan pengaruh Kerajaan Demak sampai ke luar Pulau Jawa.

Dalam masa pemerintahan Raden Patah, kerajaan Demak berhasil memperluas dan mempertahankan kerajaan, mengembangkan ajaran Islam, serta penerapan musyawarah dan kerja sama antara ulama dan umara (penguasa). Kerajaan Demak juga mengadakan perlawanan terhada Portugis, yang telah menduduki Malaka yang dipimpin oleh Pati Unus, putra dari Raden Patah yang lebih dikenal dengan julukan Pangeran Sabrang Lor.

Kehidupan ekonomi berkembang pesat disektor perdagangan. Dimana Demak berperan sebagai penghubung daerah penghasil rempahrempah di wilayah Indonesia bagian timur dan penghasil rempah-rempah di Indonesia bagian barat. Selain itu Demak juga memperhatikan dalam sektor pertanian, sebagai penunjang kegiatan perdagangan. Selain itu peninggalan dari Kerajaan Demak sebagi bukti perkembangan dan kejayaan Kerajaan Demak adalah Masjid Agung Demak

C.    Masa Kejayaan

Masa Kejayaan Kerajaan Demak adalah ketika masa pemerintahan Sultan Trenggana. Pada masa ini, Pada masa Trenggana, daerah kekuasaan Demak meliputi seluruh Jawa serta sebagian besar pulau-pulau lainnya.

D.    Masa Kemunduran

Kerajaan Demak mengalami kemunduran karena perselisihan antara anggota keluarga kerajaan perselisihan antara anggota keluarga kerajaan. Perebutan  kekuasaan terjadi sepeninggal Raden Patah, yakni antara sultan Trenggono dan Raden Kikin. Raden Trenggono diangkat menjadi pemimpin kerajaan setelah Raden Kikin dibunuh oleh seorang utusan dari  Sultan Prawoto, anak dari sultan Trenggono.

Anak dari Raden Kikin, yakni Arya Panangsang berusaha menuntut balas kematian orangtuanya. Akhirnya Arya Penangsang  berhasil membalaskan dendamnya dengan membunuh Sultan Prawoto dengan mengutus Rangkud. Perselisihan didalam kerajaan ini kemduian menyebabkan, beberapa kerajaan dibawah kekuasaan Demak melakukan pemberontakan.

E.     Peninggalan-peninggalan

Peninggalan-peninggalan kerajaan Demak, diantaranya:

·         Majid Agung Demak yang didirikan tahun 1479

·         Makam Sunan kalijaga

·         Lawang Bledek , merupakan  pintu petir yang terdapat di Masjid Agung Demak yang dipahat oleh Ki Ageng Selo tahun 1466 M

·      Soko Guru, merupakan tiang penyangga Masjid Agung Demak yang berjumlah 4 buah yang berada didalam Masjid Agung Demak.


Komentar

Postingan Populer