Kiat-kiat Istiqomah dalam Meraih Keimanan

Oleh :  Dr. Wido Supraha

Imam humaidi mengatakan bahwa Imana itu mencakup perkataan dan perbuatan. Dia dapat bertambah bertambah dan berkurang (yazidu wayankus). Tidaklah bermanfaat ucapan jika tidak diikuti dengan perbuatan, dan tidak pula amal dan ucapan bermanfaat kecuali diawali dengan niat. Dan tidak pula amal, ucapan dan niat bermanfaat kecuali yang sesuai dengan sunnah.

Banyak sekali keutamaan seorang yang istiqomah dalam kebaikan dalam rangka ketakwaan dan keimanan kepada Allah.

Allah berfirman dalam surat Fushshilat [41] ayat 30 :

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".

Zaid bin Aslam mengatakan kabar gembira dari Allah kepada orang yang istiqomah bukan hanya ketika maut menjemput namun juga ketika dialam kubur dan alam kebangkitan karea Allah telah jamin dengan surga.

Allah berfirman dalam Ahqof [46] ayat 13-14:

إ إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ (13)

 أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ(14)

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.

Keutamaan orang yang Istiqomah dalam keimanan juga disampaikan oleh Rasulullah saw

عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الثَّقَفِيِّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ قَالَ قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ فَاسْتَقِمْ

Dari Sufyan bin Abdullâh ats-Tsaqafi, ia berkata: Aku berkata, “Wahai Rasûlullâh, katakan kepadaku di dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan bertanya kepada seorangpun setelah Anda!” Beliau menjawab: “Katakanlah, ‘aku beriman’, lalu istiqomahlah”. [HR Muslim, no. 38; Ahmad 3/413; Tirmidzi, no. 2410; Ibnu Majah, no. 3972]

Sebagai seorang muslim hendaknya mampu istiqpmah  dalam keimanan yang kadang bisa naik dan bisa turun. Sehingga ketika turunnya iman bukan karena jauh dari Allah swt namun dalam rangka bermuhasabah dan mempersiapkan diri melakukan lompatan-lompatan dalam kebaikan.

Kiat-kiat Istiqomah dalam Meraih Keimanan

1.      Amalkan dua syahadat

Rasulullah dalam suatu Riwayat bersabda yang artinya

“Jika seorang muslim ditanya didalam kubur, lalu dia berikrar bahwa tidak ada sesembahan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, maka inilah tafsir ayat Q.S 14:27. “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.”

Imam Kotadah mengatakan, bahwa diteguhkannya seorang yang beriman oleh Allah adalah diteguhkan dalam kebaikan dan amal amal sholih. Sedangkan diakhirat mereka akan diteguhkan dalam menjawab pertanyaan malaikat dialam kubur.

2.      Tadaburi Al-Qur’an

Allah berfirman dalam Q.S An-Nahl [16] ayat 102

قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ

Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".

Q.S Fushshilat [41] ayat 44

… قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ ۖ

Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin.

3.      Senantiasa iltizam dalam keta’atan

Rasulullah menyampaikan : “Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang  kontinu meskipun sedikit” [H.R Muslim no 783]

Imam Nawawi mensyarahkan bahwa amalan yang sedikit namun terus menerus lebih baik daripada amalan banyak namun sesekali.

4.      Belajar dari kisah orang-orang shalih.

Sebagaimana dalam Al-Quran mengandung banyak sekali ayat-ayat kisah, bahkan lebih banyak dari ayat-ayat hukum. Menandakan bahwa kita perlu banyak belajar dari kisah-kisah untuk mengambil hikmah sehingga dapat meneguhkan jiwa dalam  keimanan kepada Allah . Allah berfirman dalam Q.S Hud [11] ayat 120

وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ ۚ وَجَاءَكَ فِي هَٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ

“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.

Sebagai contoh Abu Hanifah menjadi seorang yang alim ulama yang cerdas karena beliau sering duduk bersama dengan para ulama dan mendengar kisah-kisah dari para ulama.

5.      Memperbanyak Do’a

Istiqomah sangat berkaitan dengan jiwa yang stabil, Sedang kesetabilan jiwa lahir karena kekokohan jiwa. Dan Allah lah yang membolak-balikan jiwa, maka kita mohon kepada Allah untuk di istiqomahkan dalam keimanan kepadanya.

Muadz bin Jabbal, demikian juga Abu Bakar Ash-Shidiq senantiasa berdoa yang ada dalam sura Ali-Imran ayat 8

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ  لْوَهَّابُ

(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)".

6.      Berkumpul dengan orang yang shalih

Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 119

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.

Bersama orang-orang yang shalih, jiwa kita akan terpenuhi dengan energi iman yang membantu kita menjadi orang yang istiqomah dalam ketaatan kepada Allah.


Komentar

Postingan Populer